Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Empat Jurnal Ilmiah Bereputasi dibidang Pendidikan Sains

Menyebarkan hasil penelitian baik itu hasil dari grant research atau mini project, salah satunya dapat dipublikasikan melalui jurnal ilmiah. Melihat dari definisi wikipedia, jurnal ilmiah diartikan sebagai sebuah sarana publikasi yang secara periodik mempublikasikan kemajuan dari penelitian ilmiah atau melaporkan hasil penelitian terbaru. Keradaan sebuah jurnal ilmiah sangat beragam bergantung pada disiplin ilmu yang ada. Artikel ini secara khusus mengenalkan top 4  jurnal ilmiah untuk bidang pendidikan sains. Pengelompokan top 4 ini didasarkan pada beberapa indikator yang penulis tetapkan, yaitu h-index, publisher, dan faktor dampak (impact factor)jurnal. Berikut ini empat jurnal ilmiah dibidang pendidikan sains:


Journal of Research in Science Teaching (JRST)

Di terbitkan oleh penerbit bereputasi Wiley and Sons, JRST mempunyai h-index yang paling tinggi diantara jurna ilmiah lainnya dalam pendidikan sains. H-index jurnal ini adalah 131 berada jauh di atas jurnal ilmiah lain serupa. Sementara itu, impac factor jurnal ini adalah 3.87, sebuah nilai IF yang dapat dikatakan sangat tinggi untuk ukuran kajian pendidikan sains. Saat ini, JRST di ketuai oleh dua peneliti handal dibidang sains education, yaitu Troy D Sadler, seorang professor dibidang science education dari The University of North Carolina, dan Felicia Moore Mensah yang juga seorang professr dibidang science education dari Columbia University. Kedua mempunyai reputasi sebagai peneliti bereputasi dibidang pendidikan sains. Jika melihat indek google scholar untuk kedua professor ini, kita dapat melihat keilmuan yang mereka kuasai. Sebagai contoh Sadler fokus pada experiential learning dan Socioscientifcic issue sedangkan Felicia memfokuskan dirinya untuk meneliti elementary education dan critical race theory. Fokus kajian JRST mencakup permasalahan dalam pembelajaran dan pengajaran pendidikan sains dan juga kebijakan yang diterapkan dan berkembang dalam dunia pendidikan sains. Bagi para peneliti pendidikan sains di Indonesia, tidak ada salahnya untuk mencoba mempublikasikan hasil penelitiannya di JRST.


Science Education (SE) Journal

Serupa dengan JRST, SE diterbitkan oleh penerbit bereputasi Wiley and Sons. Berada dibawah JRST, h-index untuk SE adalah 115 terpaut 16 poin. Sementara itu, nilai impact factor jurnal ini adalah 3.50, tidak terlalu jauh berbeda dari JRST. Jurnal ini untuk saat ini dipimpin oleh editor kepala professor Sherry A Southerland dari Florida State University dan John Settlage dari University of Connecticut. Professor Southerland mempunyai keahlian  untuk kajian equity science learning, teacher learning, dan affect and learning. Berbeda dari Southerland, professor Settlage secara konsisten mengkaji mengenai teacher identity dan biology education. Hal yang menarik dari SE jika dibandingkan dengan JRST adalah variasi tulisan yang disajikan. Jika JRST focus pada publikasi hasil penelitian, SE mempunya beberapa jenis artikel yang dapat dipublikasikan seperti research article, article riview, book review, dan critism. Khusu untuk book review, hanya buku yang disaranakn oleh editor kepala yang boleh dipublikasikan. Sementara itu, critism merupakan satu bentuk argumentasi atau kritik terbuka yang diberikan dari peneliti lain terhadap artikel yang dipublikasikan dalam SE. Kadang-kadang untuk artikel ini, para peneliti kawakan seperti Jonathan Osborne dari Stanford Univeristy memberikan kritik terhadap substansi artikel yang ditulis ilmuan lainnya. Tidak selesai disitu, para peneliti lain pun secara terbuka mengkritisi pemikiran Osborne, misalnya untuk konsep tujuan pendidikan sains. Situasi ini jarang terjadi dalam jurnal manapun dan rasanya ini menjadi sesuatu yang menarik untuk melanggengkan pertukaran pikiran secara bebas yang didasari pada latar belakang keilmuan berbeda.


International Journal of Science Education (IJSE-A) 

Berdasarkan pada pendapat pribadi penulis, IJSE lebih popular dimata para peneliti pendidkan sains di Indonesia dibandingkan dua jurnal sebelumnya. IJSE pada dasarnya ada dua, yaitu IJSE-A dan B dimana A fokus pada penelitian pendidikan sains dan B pada komunikasi sains. Kepopuleran IJSE-A jauh melebihi IJSE-B dan karen itulah IJSE-A menerbitkan artikel sebanyak 12 edisi setiap tahunnya. Perlu diketahui h-index untuk IJSE-A adalah 108 dengan impact factor 1.9 di tahun 2019. Sangat berbeda dengan dua jurnal di atas, IJSE dikepalai oleh dua professor professor, yaitu Jan Van Driel dari University of Meulbourne yang memiliki keahlian untuk kajian science teacher education, and teacher knowledge, dan Gail Jones dari North Carolina State University. Cukup menariknya, IJSE mempunyai 8 editor utama disamping Van Driel dan Gail Jones, professor-professor tersebut adalah Valarie Akerson (University of Indiana), Sarah Carrier (North Carolina State University), Justin Dillon (Exeter University), Sibel Erduran (University of Oxford), Hans Fisher (University of Duisburg-Essen), Ron Blonder (Wiezman Instiute of Science), David Treagust (Curtin University), dan Chin-Chung Tsai (National Taiwan Normal University). Dalam IJSE-A ada dua jenis artikel yang dipublikasikan yaitu artikel hasil penelitian dan artikel hasil review penelitian lain. IJSE sendiri diterbitkan oleh penerbit bereputasi Routledge.


Studies in Science Education (SSE)

Mempunyai h-index yang tidak terlalu tinggi, yaitu 45. SSE adalah jurnal yang sangat menarik karena selain diterbitkan oleh Routledge juga memiliki nilai impact factor 3.7. Yang paling menarik dari jurnal ini adalah jumlah kata maksimal yang diijinkan. Jika jurnal sebelumnya membatasi jumlah kata untuk sebuah artikel adalah 8500 kata, SSE membatasi sebuah artikel dengan jumlah kata yang luar biasa banyak, yaitu 20000 kata. Dalam sebuah artikel SSE, tak jarang penulis melihat jumlah halaman sebuah artikel dapat mencapai 50 halaman. Jika melihat sebuah disertasi saja, secara umum jumlah tulisannya dipatok dikisaran 80k-100k kata. Ini artinya satu artikel di SSE bisa jadi 20% -25% dari sebuah disertasi. Secara umum, tulisan dalam SSE didominasi oleh review artikel dari penelitian lain. Meskipun beberapa ada pula artikel hasil penelitian. Satu jenis tulisan yang tidak boleh dilewatkan dari SSE adalah book review. Jika pada jurnal lain, book review dibatasi hanya 1000-2000 kata, SSE membatasinya sama dengan artikel. Tak jarang jika ada sebuah book review yang jumlah halamnnya bisa sampai 10 halaman; ini setara dengan artikel hasil penelitian di jurnal lain. Informasi penting dari book review di SSE banyak ditulis oleh professor ddengan keahlian tertentu berbeda dengan jurnal lain dimana penulis book review umumnya adalah mahasiswa doctoral. Saat ini, SSE dikepalai oleh professor Justin Dillon dari Exeter University. Dalam Setahun SSE hanya terbit dua kali, tetapi dari kualitas artikel yang diterbitkan, SSE jauh di atas jurnal-jurnal terbaik lainnnya.     

1 komentar untuk "Mengenal Empat Jurnal Ilmiah Bereputasi dibidang Pendidikan Sains"