Salah Satu Satelit Jupiter ini Mungkin Menyediakan Kehidupan
Beberapa peneliti dari Atlanta, USA, telah memodelkan kantung air ini dalam skala yang sangat detil. Mereka menemukan bahwa walaupun mereka berada dengan waktu hidup yang singkat seperti yang ilmuan pikirkan, mereka menjanjikan sebuah lokasi untuk kehidupan. Para peneliti juga menemukan bahwa kantung air tersebut akan tetap ada selama sepuluh ribu tahunan sebelum akhirnya mereka membeku kembali. Penelitian sebelumya juga telah mengungkap berakhirnya kantung air tersebut dapat terjadi setiap ratusan tahun.
Darimana bukti kantung air ini diteliti? Bukti ini berasal dari gambar yang diambil oleh pesawat ruang angkasan Nasa antara tahun 999 dan 2000 an. Kantong air ini ditandai oleh lubang-lubang dan tanda pada permukaan Europa yang disebut lenticulae. Beberapa tanda tersebut terlihat dalam warna yang gelap dalam permukaan foto; yang terhubung dengan garam yang menjaga air berada di bawah permukan. Tanda-tanda tersebut memperkirakan bahwa kantung-kantung masih tetap ada sampai saat ini-kemungkinan terdapat ratusan kantung air untuk saat ini. Mereka mungkin ada karena hasil rembesan samudera kedalam lapisan kerak permukaan atau bagian-bagian dari kerak itu sendiri yang mengalami proses meleleh.
Para peneliti tersebut juga berpikir bahwa masih ada air permukaan dibawah beberapa kantung tersebut. Beberapa mungkin terjadi erupsi menuju permukaan sebagai resapan yang sebelumnya dipikirkan datang secara langsung dari permukaan samudera. Jika kantung-kantung ini tetap ada, mereka dapat menjadi habitat potensial untuk kehidupan. Jika ada kehidupan di bawah permukaan samudera, hal itu mendorong permukaan es akan mencair kembali. Situasi itu dapat membentuk sebuah lingkungan. Tetapi sekali kantung air membeku, kehidupan yang ada akan terperangkap dan situasi ini menjadi sebuah lingkungan yang tertutup.
Selain itu, para peneliti menduga akan dapat mendeteksi kantung-kantung air yang sangat cukup dekat terhadap permukaan Europa dengan menggunakan pesawat ruang angkasa Nasa yang akan diluncurkan 2024 dan kembali pada tahun 2030. Pesawat tersebut akan terbang menggunakan radar untuk mendekteksi permukaan satelit tersebut. Pesawat itu juga mempunyai sebuah penganalis debu yang dapat mendeteksi materi-materi yang ada dalam kantung air tersebut; mungkin termasuk kehidupan mikrobakteri yang ada didalamnya.
Posting Komentar untuk "Salah Satu Satelit Jupiter ini Mungkin Menyediakan Kehidupan"